Senin, 31 Mei 2010

Lelah

Cukuplah kukatakan, kalau ini memang sekedar lelah. Capek dalam menempuh perjalanan yang sebetulnya tidak terlalu jauh. Tapi kalau memang raga tak mampu menampung karma dan kutukan, apakah semuanya pantas dipaksakan. Sudahlah, waktu semakin senja dan perlulah membasuh kaki dan muka, untuk menjemput suara yang lirih itu. Aku cukup yakin, kalau malam akan membungkusku dengan mesra, dan pendaran cahaya rembulan akan menerangi lorong gelapnya. Dan disinilah persinggahan kedua akan membukakan pintu, lalu mempersilakanku masuk.

Memang aku telah kehabisan bekal untuk berpikir. Nutrisi otakku sudah terkuras saat kemarin kupaksakan untuk menjelajahi pinggiran langit. Yang tersisa hanyalah seonggok daging yang mulai menua. Walau ada satu wujud yang belum mampu kurengkuh, aku tak menyesal. Karena setiap inchi dari kisah petualangan itu, adalah harta paling berharga yang cukup untuk membuatku tersenyum. Aku memang bukan apa-apa, dan akan terkesan dipaksakan kalau aku harus menjadi apa-apa. Biarlah semuanya menjadi apa adanya. Karena takdir sudah tertoreh di sini.

Aku, hampir sampai pada titiknya, walau bukan itu yang kuingin.by.elmoudy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar